Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jokowi Keren!!! Jokowi Tampol Anwar Abbas | Konsesi Lahan Mati Kongres E...

Jokowi Keren!!! Jokowi Tampol Anwar Abbas | Konsesi Lahan Mati Kongres E...

Jokowi Keren!!! Jokowi Tampol Anwar Abbas | Konsesi Lahan Mati Kongres E...


Tadi saya disiapkan bahan sambutan seperti ini banyaknya. Tapi setelah saya mendengar tadi, Dr. Buya Anwar Abbas menyampaikan itu, saya enggak jadi juga pegang ini. Saya akan jawab apa yang sudah disampaikan oleh Dr. Buya Anwar Abbas. Akan lebih baik menurut saya, di dalam forum yang sangat baik ini.

Yang pertama, yang berkaitan dengan lahan, dengan tanah, penguasaan lahan, penguasaan tanah. Apa yang disampaikan oleh Buya betul. Tapi bukan saya yang membagi. Ya harus saya jawab. Harus saya jawab. Dan, kita sekarang ini dalam proses mendistribusi reforma agraria yang target kita, sudah mencapai 4,3 juta hektare dari target 12 juta yang ingin kita bagi. Dan saat ini, kita sudah memiliki bank tanah. Akan kita lihat HGU (Hak Guna Usaha), HGB (Hak Guna Bangunan), yang ditelantarkan, semuanya. Mungkin insyaallah bulan ini sudah saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan, karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20 tahun, lebih 30 tahun, tapi tidak diapa-apakan, sehingga kita tidak bisa memberikan ke yang lain-lain.

Tetapi kalau Bapak/Ibu semuanya…saya pernah menawarkan ini, waktu pertemuan Persis di Bandung. Karena ada yang menanyakan juga masalah itu, saya jawab sama. Kalau Bapak/Ibu sekalian, ada yang memerlukan lahan dengan jumlah yang sangat besar, silakan sampaikan kepada saya. Akan saya carikan. Akan saya siapkan. Berapa? 10.000 hektare? Bukan meter persegi, (tapi) hektare. 50.000 hektare? Tapi dengan sebuah hitung-hitungan proposal juga yang feasible. Artinya ada feasibility study yang jelas, akan digunakan (untuk) apa barang itu, lahan itu. Akan saya berikan. Saya akan berusaha untuk memberikan itu, insyaallah. Karena saya juga punya bahan banyak, stok, tapi enggak saya buka ke mana-mana. Kalau Bapak/Ibu sekalian ada yang memiliki, silakan. Datang ke saya diantar oleh Buya Anwar Abbas.

Ya, saya juga…dipikir saya enggak kepikiran? Gini Ratio waktu saya masuk 0,41 lebih. Kepikiran Bapak/Ibu sekalian. Gap seperti itu kepikiran. Jangan dipikir saya enggak kepikiran! Kepikiran. Karena saya merasakan, jadi orang susah itu saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang. Silakan. Untuk apa? Tapi jangan menunjuk, “Pak, saya yang di Kalimantan saja”, jangan. Saya yang memutuskan. “Oh, Bapak butuh 10.000 (hektare), ya saya berikan, ada ini di Sumatra”. “Oh, 50.000 (hektare), saya ada ini di Kalimantan, silakan”. Dengan sebuah feasibility yang hitung-hitungan dan kalkulasinya jelas. Jangan sampai kita berikan, tahu-tahu diambil juga yang itu lagi. Dibeli yang itu lagi. Untuk apa saya memberikan konsesi kalau untuk itu. Dan itu kejadian sudah berpuluh-puluh kali seperti itu terus.

Akan banyak nanti bank tanah kita ini. Sudah ada yang mengomandani, akan banyak sekali yang kita cabuti. “Sudah, ndak ini, ndak, ini sudah lebih dari 20 tahun, lebih dari 30 tahun, ndak”. Masukkan ke sini, ke bank tanah, baik itu HGU maupun HGB. Agar semua lahan yang kita miliki itu betul-betul produktif.

Posting Komentar

0 Komentar