Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ganjar dan Mahfud MD Ziarah ke Makam Soekarno di Blitar, #ganjarpenerusj...

 ANTARA FOTO/Irfan Anshori

Ganjar dan Mahfud MD Ziarah ke Makam Soekarno di Blitar

Ganjar-Mahfud dan Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Sejarah dan Arsitektur Makamnya


TEMPO.COJakarta - Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diagendakan berziarah ke makam Proklamator Sukarno, di Blitar, Jawa Timur. Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar pun mendampingi Ganjar-Mahfud

Ziarah ke Makam Bung Karno dilakukan pada Jumat sore, 3 November 2023. Tampak turut dalam kegiatan ini Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Djarot Saiful Hidayat.

Sejarah Makam Bung Karno

Makam Bung Karno, resmi dikenal sebagai Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Ibu Pertiwi, terletak di Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Tempat ini bukan hanya sekadar pusara, melainkan juga sebuah monumen megah yang dibangun untuk menghormati jasa-jasa besar Sukarno dalam memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Setelah dinyatakan wafat, Ratna Sari Dewi, istri Sukarno memutuskan untuk memindahkan jenazah Soekarno ke Wisma Yasso. Ini karena Sukarno pernah berpesan kelak apabila wafat, jenazahnya ingin dimakamkan di daerah Periangan, tepatnya di bawah pohon rindang dengan gemercik air mengalir di bawahnya. Kemungkinan tempat yang dimaksud Sukarno adalah Istana Batu Tulis, Bogor.

Namun, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres RI) No. 44 1970, Pemerintahan Soeharto memutuskan Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai lokasi pemakaman Sukarno. Pemilihan Blitar sebagai tempat peristirahatan Sukarno oleh Pemerintah Orde Baru dengan alasan bersebelahan dengan makam Ibunda Sukarno.

Sebelum dimakamkan di Blitar, keluarga Bung Karno sempat menolak hal ini. Megawati menyampaikan ketika itu pada 21 Juni 1970 sang ayah Sukarno wafat. Oleh penguasa saat itu, Soeharto, Bung Karno diperintahkan dimakamkan di Blitar. Menurut Megawati, keluarga sebenarnya tak setuju, tapi terpaksa menyetujuinya.

Desain bangunan yang menjadi makam Bung Karno merujuk pada arsitektur khas Jawa berupa bangunan joglo yang dikombinasikan dengan atap sisik ikan khas Sunda. Selain makam Bung Karno, terdapat pula makam Ayah dan Ibu Bung Karno. 

Dalam komplek makam ini terdapat 3 bagunan, satu merupakan makam dimana tempat para peziarah, selain itu juga terdapat musala di bagian baratnya, serta sebuah bangunan agak lapang. Awalnya, terdapat sekat yang dibuat dari kaca di sekeliling tiang penyangga Joglo. Sejak era Gus Dur, kaca penyangga tersebut dilepas hingga kini sehingga siapapun bisa langsung berdoa di makam Bung Karno.

Jumlah pengunjung

Mengutip dari blitarkota.go.id Kepala Bidang Pengelolaan Kawasan Wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar, Heru Santoso, mengatakan setelah pandemi jumlah pengunjung pada saat libur lebaran. 

Peningkatan jumlah pengunjung juga terjadi dengan Istana Gebang yang biasanya hanya sekitar 200-an pengunjung, pada libur Lebaran bisa mencapai mencapai 700 hingga 800 pengunjung.



Posting Komentar

0 Komentar